Ilustrasi dari drama Korea
Ilusi Dunia
Tempat persinggahan yang terlihat pasti
Ternyata hanya sebuah ilusi,
Seakan selamanya, tapi malah sebaliknya.
Terus berambisi mengejar masa depan
Padahal maut sudah di hadapan.
Berharap kesuksesan yang diraih,
Tuk orang-orang yang terkasih.
Manusia kian sukar dimengerti,
Entah harus bagaimana lagi
Tapi Tuhan selalu memaklumi
Meski banyak insan tak tahu diri. (*)
Tahun Penuh Arti
Banyak keanehaan terjadi
Pandemi semakin tak terkendali,
Dunia menangis setiap hari
Kabar kematian pun terus menghantui
Setiap insan saling menyalahi
Jalan keluar masih belum ditemui
Kabar berita terus menakuti
Kebijakan negara kian menyayat hati
Apakah ini teguran untuk setiap insan
Banyak kesalahan dilakukan
Dosa dan harapan tak seimbang
Hanya ingin mendapat kenikmatan
Berdiam diri hal terbaik saat ini
Karena konsisi masih tak mampu dimengerti
Bersikap positif adalah kunci
Mungkin Tuhan sedang menguji (*)
Seni Menghargai
Di sudut teras ini, aku menadah
Seraya menatap langit yang indah.
Bertanya pada takdir mengapa aku ada?
Saat semua insan tak ingin melihatku di dunia.
Gemercik air menjadi saksi
Saat dunia terus menghakimi
Dunia keji meski hanya setitik kesalahan diketahui
Ucapanku bak tak ada arti
Lelahku terus berpijak di bumi
Tak ada insan yang menghargai
Helaan nafas sabar mulai terhenti
Ingin rasa menghilang dan pergi
Hidup bak kisah nestapa
Benawat nan pedar membunuh tawa
Tak ada lagi cerita
Hanya ada satu kata yakni menderita (*)
Angan Sang Insan
Kala itu, di bawah langit biru penuh haru
Bercampur dengan semangat berseru,
Melihat indahnya ciptaan Tuhan
Yang kian menakjubkan.
Adakah kata selain bersyukur,
Seraya keelokan yang tak terbendung
Tersenyum dengan segala cinta
Untuk karya Tuhan Yang Maha Esa.
Berharap semua makhluk peduli
Dengan merawat dan menyayangi,
Sebab dunia aset sang ilangi
Untuk hambanya yang istimewa ini.
Bercengkerama dengan Sakit
Acap kali didera rasa sakit berkepanjangan
Sudah tak lagi kau rasakan
Bak menjadi teman dikehidupan
Engkau tetap bertahan
Meski sedikit harapan
Waktu hidup telah ditentukan
Ajal yang kian berkabar
Tuhan sangat mengasihinya
Jalan surga mudah ditempuhnya
Kau makhluk terhebat
Kuat dengan ujian yang Tuhan perbuat
Laksana jalan terjal
Dirimu mampu melawan
Gadis kecil nan cantik
Kau tegar dan menarik.
Masni Ulfiyana. Mahasiswi Universitas Al-Khairiyah Cilegon Jurusan PAI. Tinggal di Serang. Hubungi Ulfi di akun Ig @_ulfi18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar