![]() |
Ilutsrasi dari film Kuch Kuch Hota Hai |
Oleh Rina Sri Wahyuna
Ada yang setelah sekian lama menunggu, akhirnya berujung temu. Ada pula yang sebaliknya, menunggu seseorang sekian tahun, ternyata digantikan dengan seseorang yang lebih baik. Yang lebih siap. Meski tak terduga sebelumnya.
Ada yang diam-diam mendoakan, menyodorkan proposal di tiap
sujud panjangnya pada Allah, ternyata entah bagaimana cara Tuhan mempertemukan,
doa-doa itu dikabulkan. Ada yang sudah demikian gigihnya mencintai dalam
diam, mendoakan di sepanjang malam, tapi Allah punya suratan lain. Meski tak seindah
milik Fatimah yang dalam senyap mengagumi Ali, tapi menurut-Nya –garis ini
sudah yang terbaik.
Ada yang sedang menggugu, hatinya baru saja patah. Tapi
tetiba, Allah kirim obat merah. Yang perlahan menyembuhkan, yang mau dengan
sabar membangun lagi kepercayaan.
Ada yang butuh bertahun-tahun untuk kembali menata serpihan,
tak apa, pada akhirnya dia menemukan jalannya. Mungkin romansa bukan genrenya.
Tapi tak pernah ada prasangka buruk pada-Nya. Barangkali, nanti di akhirat
Allah simpankan satu yang paling baik untuknya. Biar kali ini ia hidup dengan
cinta yang lain; cinta pada ilmu pengetahuan, cinta pada pengabdian, cinta pada
kebermanfaatan, cinta pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Ada banyak jalan, ada banyak kisah. Ada banyak yang bisa
diambil pelajaran, ada banyak pula yang bisa kita petik hikmah. Setiap kisah,
punya air matanya masing-masing, punya tawanya masing-masing.
Selamat menata prasangka baik, selamat menjalani jalanmu
dengan sebaik-baiknya! Perdengarkanlah kisahmu nanti, untukku. Agar aku bisa
belajar juga dari situ. (*)
Rina Sri Wahyuna, Zeytizen Jurnalistik 2018. Tinggal di Pandeglang.
Akun ig@rinaswy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar