Terbaru

Dijadikan Seorang Pelampiasan

Rabu, 27 Juli 2022
               Ilustrasi ini diambil dari Internet         


Cerpen : Devi Artikasari 

Menjadi seorang yang dijadikan Pelampiasan sudah menjadi kata yang tidak asing bagiku, menyakitkan namun biarlah menjadi penyakit yang harus aku pendam. Ya, mereka menyukai siapa namun menjadikan Aku yang Dia suka untuk yang kedua. Ku kira Dia benar-benar suka nyatanya Aku hanya menjadi Pelampiasan mereka ketika Dia tak bisa mendapatkannya.


Tetapi hari demi hari perjalanan yang telah kulewati akhirnya Aku tau siapa yang hanya singgah dan siapa yang benar-benar sungguh. Ketika semua sudah terjawab kan, Aku tak lagi dan berfikir tak ingin lagi berharap tentang cinta. Hari ini tak tau apa yang aku pikirkan, Aku biasa-biasa saja tetapi Aku bingung dan tak tau apa yang Aku bingungkan.


Bahagia? Bahagia itu harus, tersenyum? Ya tersenyum itu yang Aku lakukan walaupun masalah sedang membeludak. Ingin rasanya bercerita pada mereka tentang apa. Apa yang aku rasakan, tentang perasaan dan tentang bagaimana perjalanan Aku sesungguhnya. Tapi apa? Bisakah mereka memahaminya? Ku pikir tidak semua orang bisa memahami itu, tentang rasa sakit, cemburu. Aku, aku ingin menceritakan nya tapi apa yang kudapatkan setelah Aku bercerita pada mereka, bisakah mereka menggapai bintang? Apakah mengalir seperti air yang dapat menenangkan?. Kupikir tidak akan ada yang kudapatkan, yang kudapatkan hanyalah permasalahan yang perlu diselesaikan nanti.


Cemburu, rasa sakit, hari ini kudapatkan pada Dia yang berfikir dan merasa rasa cinta dan suka itu tidak akan berubah. Tapi apa Kun fayakun, nyatanya hari ini Aku mendapatkan kekecewaan itu, Ku kira kecewa akan berakhir hari itu, tetapi hari ini berlanjut. Aku kira bahagia itu akan datang setelah badai menyakitkan tapi siapa sangka? Semua membingungkan hari ini.


Hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, Aku butuh kepastian kembali tentang rasa yang telah Dia berikan kepadaku, Apakah berlanjut apa berhenti sampai detik ini. (*)


Devi Artikasari, siswi SMAN 2 Pandeglang, Zetizen Jurnalistik 2022.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar