ZETIZENS.- Berdasarkan data yang dikelola EPPGBM di Kecamatan Tanara pada 2020 prevalensi stunting pada Kecamatan Tanara mencapai 12,82%.
Sementara pada 2021 mengalami penurunan prevalensi menjadi 7,94%. Data tersebut diambil dari 9 desa yang ada di kecamatan termasuk di antaranya Desa Siremen, Cibodas, Cerukcuk, Lempuyang, Bendung, Sukamanah, Tanara, Pedaleman, dan Tenjo Ayu.
Anak-anak penderita stunting berisiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes, dan obesitas.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat gizi mikro dan makro dalam tubuh tidak terpenuhi secara maksimal sehingga pembentukan fungsi sel tubuh dan lainnya tidak sempurna, tumbuh kembang anak yang menderita stunting juga akan berdampak pada pertumbuhan kognitif anak.
Ini membuat anak akan mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan sulit berkomunikasi dengan yang lainnya. Tentu hal ini akan mengganggu proses pembelajaran anak.
Berdasarkan hal tersebut KKM Kelompok 72 Untirta Desa Lempuyang diketuai Fachrian Luthfi Fadillah, dengan arahan Dosen pembimbing lapangan KKM 72, Prof Dr Palmawati Tahir MH dan Muhamad Muslih SH MH disertai dengan anggota kelompok KKM 72, melakukan kegiatan sosialisasi stunting.
Sosialisasi yang diadakan pada 5 Agustus 2022 di Desa Lempuyang ini bertujuan mendukung pemerintah dalam mengurangi jumlah risiko penderitastunting yang ada di Desa Lempuyang pasca era pandemi menuju era endemi ini. (timzetizen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar