Terbaru

Pengkajian untuk Upaya Penurunan Angka Stunting dan Gizi buruk di Desa Sukamanah

Jumat, 19 Agustus 2022

 


ZETIZENS - Peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kelompok 74 mengadakan seminar Stunting dan Gizi Buruk dengan tema "Edukasi Pentingnya Pemenuhan Gizi Seimbang pada Anak dan Ibu Hamil dalam Upaya Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk".


Seminar yang diadakan di Mushola Nurul Muttaqin, Desa Sukamanah, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten pada Sabtu, (13/08/2022) ini dihadiri 26 warga, yang terdiri dari para ibu yang membawa balita dan para ibu hamil.


Seminar stunting dan gizi buruk dikhususkan untuk ibu hamil dan balita yang terkena gizi buruk atau stunting, agar dapat memahami dan mengaplikasikannya sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan pada balita dan ibu hamil. 


Dengan demikian diharapkan, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat.


Ketua KKM Kelompok 74, Aditya Saputra menyatakan, “Tujuan dilaksanakannya seminar ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran serta mampu mengaplikasikannya dalam upaya pencegahan stunting atau gizi buruk pada balita dan ibu hamil serta bersama-sama dapat mengupayakan penurunan angka stunting yang ada di Desa Sukamanah ini.”


Materi disampaikan oleh Rakhmi Setyani Sartika, S.Gz., MFoodScTech. selaku Dosen muda di Program Studi Gizi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Provinsi Banten. 


Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan kurangnya gizi kronis dan infeksi berulang, ditandai dengan panjang badan atau tinggi badan di bawah standar pertumbuhan. 


“Kekurangan gizi dalam waktu yang lama menyebabkan seseorang rentan menderita stunting dan dapat mewariskannya pada anak cucunya. Kekurangan gizi di usia anak, menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal, 15% kematian anak disebabkan oleh stunting. Jika anak tersebut bertahan hidup, akan beresiko menjadi remaja pendek. Jika saat remaja mengalami kekurangan energi kromik dan anemia, serta saat kehamilan kekurangan gizi yang cukup akan beresiko pada janin yang mengalami hambatan pertumbuhan sehingga bayi dapat lahir dengan BB rendah dan seterusnya,” ujar Rakhmi Setyani Sartika, S.Gz., MFoodScTech. 


“Standar emas asupan bayi salah satunya yaitu MPASI. MPASI adalah tahapan penting berikutnya setelah ASI pada pemberian makan pada bayi dan anak. Ketidaktepatan dalam pemberian MPASI dapat menyebabkan penurunan status gizi dan kesehatan anak, dan hal ini sudah terlihat pada data-data di Indonesia, dimana status gizi dan kesehatan anak mengalami penurunan setelah masa ASI ekslusif atau saat anak mulai mendapat MPASI,” ujar Rakhmi sebelum menutup seminar. 


Seminar tersebut diharapkan menjadi edukasi untuk para ibu-ibu ke depannya dalam memberikan asupan makanan yang bergizi dan seimbang pada anaknya. Ini untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan pada anak. 


Simpulan yang didapat dari kegiatan seminar stunting dan gizi buruk, yaitu pemenuhan gizi seimbang untuk anak usia dini sangatlah diperlukan. 


Pentingnya gizi seimbang tersebut yakni agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan juga menjaga stabilitas kesehatan tubuh. 


Adapun gizi seimbang tidak hanya berasal dari makanan, melainkan juga berasal dari pola hidup sehat lainnya seperti rajin berolahraga dan membiasakan berperilaku bersih. 


Dalam hal ini peran orang tua terutama ibu sangatlah penting dalam memantau pemenuhan gizi seimbang pada anak usia dini. 


Orang tua juga perlu mengenali bagaimana saja kondisi gizi buruk dan stunting. Gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus dan stunting. Sementara itu, stunting pada anak akan menyebabkan gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh dan ukuran fisik tubuh yang tidak normal jika diukur dari perbandingan tinggi badan dengan usia. 


Pencegahan stunting pada anak juga dapat dilakukan sejak awal kehamilan, oleh karena itu sang ibu sangat perlu memperhatikan kondisi kehamilannya agar tetap sehat. 


Hal yang bisa dilakukan sejak masa kehamilan ibu dalam rangka mencegah stunting pada anak di antaranya ialah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, memenuhi asupan nutrisi, mencukupi konsumsi zat besi, menerapkan pola hidup sehat, menghindari paparan asap rokok dan rutin olahraga. (timzetizens)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar