Terbaru

TULUS!

Selasa, 09 Agustus 2022

 

Ilustrasi dari seri Detective Conan.



 Cerpen Mila Amelia

Malam ini terlihat begitu indah, Bintang yang tersebar di seluruh penjuru langit berkelip memancarkan sinarnya. Bulan sabit yang menjadi penerang yang juga mempercantik langit malam ini. Suara jangkrik terdengar dari kejauhan, sayup angin bersemilir pelan menjadikan malam yang damai nan tenang.


“Wajahnya sangat cantik sekali, tak sabar aku ingin segera menemuinya,” ujarnya.


Seorang pria yang terus membayangkan paras wajah wanita dambaannya. Pria itu bernama Andika Pratama, pengusaha muda yang tidak perlu diragukan lagi usahanya dan sudah dikenal oleh banyak orang. Andika adalah sosok orang yang tidak mudah menyerah, tidak menyepelekan hal sekecil apapun dan berani menghadapi tatangan baru.


Malam ini suasana hati Andika sangat damai. Besok, ia akan bertemu dengan seoarang gadis dambaanya. Gadis itu bernama Rika Lestari yang ia temui 1 tahun lalu, Andika bertemu dengan Rika saat Rika PKL (Profesi Kerja Lapangan) di perusahaannya. Rika adalah siswi SMK Trimulya dan menggabil jurusan Perkantoran, Rika juga merupakan gadis yang sangat cantik dan ramah tak heran banyak yang menyukainya, terutama Andika sendiri.


Suara adzan subuh berkumandang di mushola seberang jalan sana, ayam berkokok saling bersahut-sahutan, membuat seorang pria yang tertidur lelap merasa dibangunkan. Andika langsung bergegas mengambil air wudhu dan menuju ke musholla untuk menunaikan sholat shubuh. Andika memang terkenal sebagai lelaki yang sholeh ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, tak heran jika sekarang ia menjadi pria yang sukses akan ketaatannya.


Setelah pulang dari mushola, Andika langsung mandi dan bersiap-siap untuk menyiapkan sarapan. Setelah itu ia bersiap-siap untuk pergi ke rumah Rika. Andika memilih untuk tinggal sendiri sejak dua tahun lalu, orangtuanya tinggal di perumahan cengkareng milik Andika. Sebelum pindah ke perumahan tersebut, keluarga Andika masih tinggal di rumah kakeknya. Selain sholeh, Andika juga taat kepada kedua orangtua dan selalu meminta doa agar dipermudah baik usaha maupun jodohnya. Andika juga selalu meminta izin jika hendak melakukan sesuatu, begitupun dengan hari ini ia izin terlebih dahulu.     

******

Di rumah, Rika sedang bersiap-siap menyambut kedatangan Andika. Rika didampingi oleh orangtua dan dua adik perempuannya. Rika adalah anak pertama dari tiga bersaudara, ia baru saja lulus sekolah. Adik-adiknya masih duduk di bangku SD kelas 1 dan 3, dan masih membutuhkan biaya yang besar untuk pendidikan mereka itu. Ayah dan ibunya saja hanya seorang petani desa yang pendapatannya tidak seberapa.


Terdengar suara gemuruh mobil dari kajuahan menuju rumah Rika, itu adalah Andika. Andika berangkat seorang diri saja, ia tidak didampingi oleh keluarga. Karena ini hanya menyatakan cinta saja bukan maksud melamar.


"Ayo siap-siap semuanya, Mas Andika sudah tiba," ucap Rika.


"Ayo kita sambut ke depan," sahut bapaknya.


Andika pun keluar dari mobil dan ia tak menyangka kedatangannya di sambut hangat oleh keluarga Rika.


"Ayo Mas masuk."


"Iya Rika," dengan tatapan penuh kebahagiaan.


Merekapun memasuki ruang tamu yang telah disuguhi hidangan yang banyak dan nikmat.


"Nak Andika ini kerja dimana?" Tanya Bapak Rini.


"Mohon maaf sebelumnya, kedatangan saya menggangu waktu bapak dan
 ibu. Sekarang saya bekerja di PT AXA Pak, " ucap Andika dengan seyuman hangatnya.


"Iya nak Andika tidak apa-apa, kami tidak merasa diganggu kok, " sahut ibu Rika.


"Kalau boleh tau, sebagai apa nak Andika?" ujar bapak.


"Sebagai pemimpin perusahaan, Pak."


"Wah, hebat yah nak Andika sudah jadi pengusaha muda."


"Iya Pak, itu semua berkat orangtua saya yang selalu mendoakan setiap langkah saya."


Mereka asik berbincang-bincang hingga tak terasa sudah 1 jam dari kedatangan Andika ke rumah itu. Andika pun langsung memotong omongan untuk menyatakan perasaannya kepada Rika.


“Maaf Pak, Bu, maksud kedatangan saya kesini adalah untuk menyatakan perasaan saya kepada anak Bapak Ibu.”


“Apa Mas?” tatap Rika dengan muka kaget.


“Iya Rika, Mas itu sebenarnya sudah lama suka sama kamu, sejak kamu magang di Perusahaan, Mas.”


Rika hanya tertunduk senyum dan tersipu malu.


“Rika mau gak kamu calon istri Mas?” Sambil mengasih setangkai bunga yang ia keluarkan dari tas.


“Calon istri Mas?”


“Iya jadi Mas itu gak mau pacaran lama-lama nanti kita persipkan pernikahan kita secepatnya.”


“Bapak Ibu gimana?” tanya Rika kepada orangtuanya.


“Kalau Bapak sama Ibu mah terserah Rika, semua keputusan Rika,” tegas Bapak.


“Rika ada syarat dulu buat mas, pertama saat kita pacaran atau sebelum resmi jadi suami istri mas nggak boleh megang-megang aku, kedua mas harus sayang sama keluarga aku dan terakhir niatkan pacaran ini agar lebih dekat dan mengerti satu sama lain.”


“Itu doang?”


“Iya Mas, gimana Mas sanggup?”


“InsyaAllah Mas sanggup.”


Rika pun menggambil bungga dari tangan Andika, raut wajah mereka berdua terlihat bahagia. Tidak lama setelah itu mereka langsung memakan hidangan yang telah disediakan.

******

Setelah Rika resmi menjadi pacar dari pengusaha muda itu Rika selalu diajak ke kantor dan dibelikan barang-barang mewah oleh Andika. Rika juga sering diajak makan ke restoran mewah. Tak lupa Andika juga membelikan orangtua beserta dua saudara perempuannya itu barang-barang mewah dan membelikan makanan yang lezat.


Rika juga dikenalkan kepada keluarga Andika, Rika disambut baik dan hangat oleh orangtuanya. Orangtuanya juga menyarankan agar segera melangsungkan pernikahan karena tidak sabar untuk menimang cucu.


Andika dan Rika pun segera mempersiapkan kebutuhan untuk pernikahan mereka dari tempat, baju, suvenir dan lainnya. Orangtua Andika terlibat banyak dalam menyiapkan pernikahan mereka mengingat Andika adalah anak satu-satunya.


Rika juga merasa bahagia karena ia diperlakukan layaknya seorang ratu oleh sang kekasih. Dan Andika tidak pernah melanggar yang telah disepakti sebelum mereka resmi jadian. Karena menurutnya perempuan itu harus dijaga bukan dirusak.

*******

Tidak terasa sudah hampir dua bulan Andika menjalin hubungan dengan Rika, persiapan pernikahan mereka pun sudah semakin matang, mengingat menuju pernikahan mereka hanya tinggal seminggu lagi. Walaupun Andika sebentar lagi menikah, ia tetap masuk kantor karena ada proyek besar dari perusahaan lain yang mengajaknya untuk bekerja sama. Proyek ini sangat menguntungkan bagi perusahaan dan Andika sudah berkorban banyak baik materi maupun pikirannya agar proyek ini bisa berjalan dengan lancar.


Hari ini adalah jadwal rapat dengan PT. Antam TBK. PT. Antam TBK adalah perusahaan yang mengajak bekerja sama dengan perusahannya. Andika mempercayakan proyek ini kepada Bima salah satu karyawannya. Bima sudah lama berkerja dengan Andika, sehingga Andika tidak ragu lagi memilih Bima untuk mengelolanya. Setelah menunggu akhirnya pihak PT. Anam TBK datang, Andika yang didampingi Bima, sekretaris dan dua orang karyawannya itu langsung menuju ruang rapat. Bima mempresentasikan benefit apa yang akan didapatkan oleh ke dua perusahaan ini jika proyek ini berhasil. Bima mempersentasikan dengan baik sehingga semua orang yang ada diruangan itu merasa pas dengan apa yang dipresentasikan oleh Bima dan langsung menandatangani kontrak kerjasama tersebut.


Dua hari setelahnya Andika mendapat kabar dari salah satu karyawannya bahwa Bima telah kabur dan membawa semua uang untuk pembangunan proyek itu. Pihak PT. Antam TBK meminta ganti rugi kepada Andika dan jika tidak segera diganti rugi maka akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Andika akhirnya menjual seluruh aset miliknya termasuk rumah, mobil dan kantornya, dan dengan berat hati Andika harus memecat seluruh pegawainya. Andika tidak menyangka salah satu karyawannya itu telah menghianatinya.


Andika pun pergi ke rumah orangtuanya karena rumah miliknya sudah ia jual untuk bayar ganti rugi. Andika sudah tidak mempunyai apa-apa lagi hanya ada uang tabungannya senilai 50 juta. Uang itu tidak akan mungkin bisa untuk membiayai pernikahannya.


Andika memberitahukan kepada Rika bahwa dirinya sudah bangkrut dan tidak mempunyai apa-apa lagi. Andika berharap semoga Rika masih mau menikah dengannya walaupun tidak hidup mewah seperti sebelumnya.


“Ada yang mau Mas omongin Rik.”

“Apa Mas?”

“Mas ditipu sama karyawan Mas, semua asset yang Mas punya,  Mas jual untuk biaya ganti rugi.”

“Ya Allah Mas.”

“Iya Rika, Mas ini bingung apa kamu masih mau melanjutkan pernikahan sama Mas?”

“InsyaAllah aku siap Mas.”

“Tapi apakah orangtua kamu setuju?”

“Nanti aku bicarakan baik-baik dengan orangtuaku.”

“Makasih banyak yah Rika.”


Karena cinta Rika kepada Andika sangat besar Rika pun menerima semua keadaan Andika, walaupun Andika sudah tidak semapan dulu. Rika akan memberitahukan semua keaadaan Andika kepada orangtuanya dan berusaha menyakinkan bahwa Andika itu orang yang sangat baik dan pantas buat Rika.

******

Rika melihat orangtuanya duduk di ruangan tamu sedang menonton TV, Rika pun menghampiri dan memberitahu keadaan Andika. Rika berharap orangtuanya dapat menerima keadaan Andika sekarang.


“Pak, Bu. Aku mau ngomong sesuatu tentang Mas Andika.”

“Iya Rika, mau ngomong apa?” Sahut Bapak.


“Mas Andika tertipu sama karyawannya, Pak-Bu. Karyawannya membawa uang proyek kerjasama dengan perusahaan lain dan perusahaan menuntut Mas Andika untuk ganti rugi, kalau Mas Andika tidak ganti rugi maka akan dibawa ke polisi,” jelasnya.


“Jadi, Andika bangkrut?” tanya Ibu.

“Iya Bu,” balas Rika.

“Trus gimana dengan pernikahan kamu?” tanya Bapak.

“Pernikahan aku tetap lanjut Pak, dengan cara sederhana.”

“Kamu juga harus mikirin nanti setelah nikah kamu mau dikasih makan apa sama Andika,” tegas Bapak.

“Iyah Rika, menerut Ibu kamu mending batalin aja pernikahan kamu sama Andika,” ucap Ibu.

“Kok Bapak dan Ibu memandang harta? InsyaAllah rezeki sudah Allah atur,” tegas Rika.

“Kamu pikirin baik-baik lagi Rika!” tegas Bapak dengan nada sedikit tinggi.


Rika merasa kecewa dengan orangtuanya itu dan ia memutuskan untuk pergi ke kamar, di kamar Rika menangis sekencangnya sampai terdengar ke luar. Setelah suasana hatinya tenang Rika pun menelepon Andika dan memberitahu bahwa orangtuanya itu tidak setuju dengan pernikahannya. Andika pun menyakinkan kepada Rika bahwa mereka akan menikah dan Andika akan menyakinkan orangtua Rika bahwa dirinya bisa membahagiakan Rika walaupun dengan kondisi berbeda.


Keesokan harinya Andika beserta orangtuanya mendatangi rumah Rika untuk meminta restu agar pernikahannya itu tetap dilanjutkan. Andika berjanji dihadapan orangtua Rika bahwa Ia akan membahagiakan Rika dan tidak akan pernah menyakiti perasaannya. Begitupun dengan orangtua Andika berjanji bahwa Rika akan diperlakukan dengan baik selayaknya anak sendiri. Dan Andika juga akan memulai usaha lagi untuk menafkahi keluarganya.


Awalnya orangtua Rika tidak setuju dengan pernikahan anaknya itu, namun mendengar perkataan Andika dan orangtuanya Bapak dan Ibu Rika merasa iba dan kasian kepada Andika. Mereka pun mengijinkan dan merestui untuk Andika dan Rika melangsungkan pernikahannya. (*)

Mila Amelia, Zetizen Jurnalistik 2022

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar