![]() |
Ilustrasi dari seri Detective Conan. |
Malam ini terlihat begitu indah, Bintang yang tersebar di seluruh
penjuru langit berkelip memancarkan sinarnya. Bulan sabit yang menjadi penerang
yang juga mempercantik langit malam ini. Suara jangkrik terdengar dari
kejauhan, sayup angin bersemilir pelan menjadikan malam yang damai nan tenang.
“Wajahnya sangat cantik sekali, tak sabar aku ingin segera
menemuinya,” ujarnya.
Seorang pria yang terus membayangkan paras wajah wanita dambaannya.
Pria itu bernama Andika Pratama, pengusaha muda yang tidak perlu diragukan lagi
usahanya dan sudah dikenal oleh banyak orang. Andika adalah sosok orang yang tidak
mudah menyerah, tidak menyepelekan hal sekecil apapun dan berani menghadapi
tatangan baru.
Malam ini suasana hati Andika sangat damai. Besok, ia akan bertemu
dengan seoarang gadis dambaanya. Gadis itu bernama Rika Lestari yang ia temui 1
tahun lalu, Andika bertemu dengan Rika saat Rika PKL (Profesi Kerja Lapangan)
di perusahaannya. Rika adalah siswi SMK Trimulya dan menggabil jurusan
Perkantoran, Rika juga merupakan gadis yang sangat cantik dan ramah tak heran banyak
yang menyukainya, terutama Andika sendiri.
Suara adzan subuh berkumandang di mushola seberang jalan sana, ayam
berkokok saling bersahut-sahutan, membuat seorang pria yang tertidur lelap merasa
dibangunkan. Andika langsung bergegas mengambil air wudhu dan menuju ke
musholla untuk menunaikan sholat shubuh. Andika memang terkenal sebagai lelaki
yang sholeh ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya untuk menunaikan
kewajibannya sebagai seorang muslim, tak heran jika sekarang ia menjadi pria
yang sukses akan ketaatannya.
Setelah pulang dari mushola, Andika langsung mandi dan bersiap-siap
untuk menyiapkan sarapan. Setelah itu ia bersiap-siap untuk pergi ke rumah Rika.
Andika memilih untuk tinggal sendiri sejak dua tahun lalu, orangtuanya tinggal
di perumahan cengkareng milik Andika. Sebelum pindah ke perumahan tersebut,
keluarga Andika masih tinggal di rumah kakeknya. Selain sholeh, Andika juga
taat kepada kedua orangtua dan selalu meminta doa agar dipermudah baik usaha
maupun jodohnya. Andika juga selalu meminta izin jika hendak melakukan sesuatu,
begitupun dengan hari ini ia izin terlebih dahulu.
******
Di rumah, Rika sedang bersiap-siap menyambut kedatangan Andika.
Rika didampingi oleh orangtua dan dua adik perempuannya. Rika adalah anak
pertama dari tiga bersaudara, ia baru saja lulus sekolah. Adik-adiknya masih
duduk di bangku SD kelas 1 dan 3, dan masih membutuhkan biaya yang besar untuk pendidikan
mereka itu. Ayah dan ibunya saja hanya seorang petani desa yang pendapatannya
tidak seberapa.
Terdengar suara gemuruh mobil dari kajuahan menuju rumah Rika, itu
adalah Andika. Andika berangkat seorang diri saja, ia tidak didampingi oleh
keluarga. Karena ini hanya menyatakan cinta saja bukan maksud melamar.
"Ayo siap-siap semuanya, Mas Andika sudah tiba," ucap
Rika.
"Ayo kita sambut ke depan," sahut bapaknya.
Andika pun keluar dari mobil dan ia tak menyangka kedatangannya di
sambut hangat oleh keluarga Rika.
"Ayo Mas masuk."
"Iya Rika," dengan tatapan penuh kebahagiaan.
Merekapun memasuki ruang tamu yang telah disuguhi hidangan yang
banyak dan nikmat.
"Nak Andika ini kerja dimana?" Tanya Bapak Rini.
"Mohon maaf sebelumnya, kedatangan saya menggangu waktu bapak
dan
ibu. Sekarang saya bekerja di PT AXA Pak,
" ucap Andika dengan seyuman hangatnya.
"Iya nak Andika tidak apa-apa, kami tidak merasa diganggu kok,
" sahut ibu Rika.
"Kalau boleh tau, sebagai apa nak Andika?" ujar bapak.
"Sebagai pemimpin perusahaan, Pak."
"Wah, hebat yah nak Andika sudah jadi pengusaha muda."
"Iya Pak, itu semua berkat orangtua saya yang selalu mendoakan
setiap langkah saya."
Mereka asik berbincang-bincang hingga tak terasa sudah 1 jam dari
kedatangan Andika ke rumah itu. Andika pun langsung memotong omongan untuk
menyatakan perasaannya kepada Rika.
“Maaf Pak, Bu, maksud kedatangan saya kesini adalah untuk
menyatakan perasaan saya kepada anak Bapak Ibu.”
“Apa Mas?” tatap Rika dengan muka kaget.
“Iya Rika, Mas itu sebenarnya sudah lama suka sama kamu, sejak kamu
magang di Perusahaan, Mas.”
Rika hanya tertunduk senyum dan tersipu malu.
“Rika mau gak kamu calon istri Mas?” Sambil mengasih setangkai
bunga yang ia keluarkan dari tas.
“Calon istri Mas?”
“Iya jadi Mas itu gak mau pacaran lama-lama nanti kita persipkan
pernikahan kita secepatnya.”
“Bapak Ibu gimana?” tanya Rika kepada orangtuanya.
“Kalau Bapak sama Ibu mah terserah Rika, semua keputusan Rika,”
tegas Bapak.
“Rika ada syarat dulu buat mas, pertama saat kita pacaran atau
sebelum resmi jadi suami istri mas nggak boleh megang-megang aku, kedua mas
harus sayang sama keluarga aku dan terakhir niatkan pacaran ini agar lebih
dekat dan mengerti satu sama lain.”
“Itu doang?”
“Iya Mas, gimana Mas sanggup?”
“InsyaAllah Mas sanggup.”
Rika pun menggambil bungga dari tangan Andika, raut wajah mereka
berdua terlihat bahagia. Tidak lama setelah itu mereka langsung memakan
hidangan yang telah disediakan.
******
Setelah Rika resmi menjadi pacar dari pengusaha muda itu Rika
selalu diajak ke kantor dan dibelikan barang-barang mewah oleh Andika. Rika
juga sering diajak makan ke restoran mewah. Tak lupa Andika juga membelikan
orangtua beserta dua saudara perempuannya itu barang-barang mewah dan
membelikan makanan yang lezat.
Rika juga dikenalkan kepada keluarga Andika, Rika disambut baik dan
hangat oleh orangtuanya. Orangtuanya juga menyarankan agar segera melangsungkan
pernikahan karena tidak sabar untuk menimang cucu.
Andika dan Rika pun segera mempersiapkan kebutuhan untuk pernikahan
mereka dari tempat, baju, suvenir dan lainnya. Orangtua Andika terlibat banyak
dalam menyiapkan pernikahan mereka mengingat Andika adalah anak satu-satunya.
Rika juga merasa bahagia karena ia diperlakukan layaknya seorang
ratu oleh sang kekasih. Dan Andika tidak pernah melanggar yang telah disepakti sebelum
mereka resmi jadian. Karena menurutnya perempuan itu harus dijaga bukan
dirusak.
*******
Tidak terasa sudah hampir dua bulan Andika menjalin hubungan dengan
Rika, persiapan pernikahan mereka pun sudah semakin matang, mengingat menuju
pernikahan mereka hanya tinggal seminggu lagi. Walaupun Andika sebentar lagi
menikah, ia tetap masuk kantor karena ada proyek besar dari perusahaan lain
yang mengajaknya untuk bekerja sama. Proyek ini sangat menguntungkan bagi
perusahaan dan Andika sudah berkorban banyak baik materi maupun pikirannya agar
proyek ini bisa berjalan dengan lancar.
Hari ini adalah jadwal rapat dengan PT. Antam TBK. PT. Antam TBK
adalah perusahaan yang mengajak bekerja sama dengan perusahannya. Andika
mempercayakan proyek ini kepada Bima salah satu karyawannya. Bima sudah lama
berkerja dengan Andika, sehingga Andika tidak ragu lagi memilih Bima untuk
mengelolanya. Setelah menunggu akhirnya pihak PT. Anam TBK datang, Andika yang
didampingi Bima, sekretaris dan dua orang karyawannya itu langsung menuju ruang
rapat. Bima mempresentasikan benefit apa yang akan didapatkan oleh ke dua
perusahaan ini jika proyek ini berhasil. Bima mempersentasikan dengan baik
sehingga semua orang yang ada diruangan itu merasa pas dengan apa yang
dipresentasikan oleh Bima dan langsung menandatangani kontrak kerjasama
tersebut.
Dua hari setelahnya Andika mendapat kabar dari salah satu
karyawannya bahwa Bima telah kabur dan membawa semua uang untuk pembangunan proyek
itu. Pihak PT. Antam TBK meminta ganti rugi kepada Andika dan jika tidak segera
diganti rugi maka akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Andika akhirnya
menjual seluruh aset miliknya termasuk rumah, mobil dan kantornya, dan dengan berat
hati Andika harus memecat seluruh pegawainya. Andika tidak menyangka salah satu
karyawannya itu telah menghianatinya.
Andika pun pergi ke rumah orangtuanya karena rumah miliknya sudah
ia jual untuk bayar ganti rugi. Andika sudah tidak mempunyai apa-apa lagi hanya
ada uang tabungannya senilai 50 juta. Uang itu tidak akan mungkin bisa untuk
membiayai pernikahannya.
Andika memberitahukan kepada Rika bahwa dirinya sudah bangkrut dan
tidak mempunyai apa-apa lagi. Andika berharap semoga Rika masih mau menikah
dengannya walaupun tidak hidup mewah seperti sebelumnya.
“Ada yang mau Mas omongin Rik.”
“Apa Mas?”
“Mas ditipu sama karyawan Mas, semua asset yang Mas punya, Mas jual untuk biaya ganti rugi.”
“Ya Allah Mas.”
“Iya Rika, Mas ini bingung apa kamu masih mau melanjutkan
pernikahan sama Mas?”
“InsyaAllah aku siap Mas.”
“Tapi apakah orangtua kamu setuju?”
“Nanti aku bicarakan baik-baik dengan orangtuaku.”
“Makasih banyak yah Rika.”
Karena cinta Rika kepada Andika sangat besar Rika pun menerima semua
keadaan Andika, walaupun Andika sudah tidak semapan dulu. Rika akan
memberitahukan semua keaadaan Andika kepada orangtuanya dan berusaha
menyakinkan bahwa Andika itu orang yang sangat baik dan pantas buat Rika.
******
Rika melihat orangtuanya duduk di ruangan tamu sedang menonton TV,
Rika pun menghampiri dan memberitahu keadaan Andika. Rika berharap orangtuanya
dapat menerima keadaan Andika sekarang.
“Pak, Bu. Aku mau ngomong sesuatu tentang Mas Andika.”
“Iya Rika, mau ngomong apa?” Sahut Bapak.
“Mas Andika tertipu sama karyawannya, Pak-Bu. Karyawannya membawa
uang proyek kerjasama dengan perusahaan lain dan perusahaan menuntut Mas Andika
untuk ganti rugi, kalau Mas Andika tidak ganti rugi maka akan dibawa ke
polisi,” jelasnya.
“Jadi, Andika bangkrut?” tanya Ibu.
“Iya Bu,” balas Rika.
“Trus gimana dengan pernikahan kamu?” tanya Bapak.
“Pernikahan aku tetap lanjut Pak, dengan cara sederhana.”
“Kamu juga harus mikirin nanti setelah nikah kamu mau dikasih makan
apa sama Andika,” tegas Bapak.
“Iyah Rika, menerut Ibu kamu mending batalin aja pernikahan kamu
sama Andika,” ucap Ibu.
“Kok Bapak dan Ibu memandang harta? InsyaAllah rezeki sudah Allah
atur,” tegas Rika.
“Kamu pikirin baik-baik lagi Rika!” tegas Bapak dengan nada sedikit
tinggi.
Rika merasa kecewa dengan orangtuanya itu dan ia memutuskan untuk
pergi ke kamar, di kamar Rika menangis sekencangnya sampai terdengar ke luar.
Setelah suasana hatinya tenang Rika pun menelepon Andika dan memberitahu bahwa
orangtuanya itu tidak setuju dengan pernikahannya. Andika pun menyakinkan
kepada Rika bahwa mereka akan menikah dan Andika akan menyakinkan orangtua Rika
bahwa dirinya bisa membahagiakan Rika walaupun dengan kondisi berbeda.
Keesokan harinya Andika beserta orangtuanya mendatangi rumah Rika
untuk meminta restu agar pernikahannya itu tetap dilanjutkan. Andika berjanji
dihadapan orangtua Rika bahwa Ia akan membahagiakan Rika dan tidak akan pernah
menyakiti perasaannya. Begitupun dengan orangtua Andika berjanji bahwa Rika
akan diperlakukan dengan baik selayaknya anak sendiri. Dan Andika juga akan
memulai usaha lagi untuk menafkahi keluarganya.
Awalnya orangtua Rika tidak setuju dengan pernikahan anaknya itu,
namun mendengar perkataan Andika dan orangtuanya Bapak dan Ibu Rika merasa iba
dan kasian kepada Andika. Mereka pun mengijinkan dan merestui untuk Andika dan
Rika melangsungkan pernikahannya. (*)
Mila Amelia, Zetizen Jurnalistik 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar