Terbaru

Menemukan Dia dalam Pertemanan

Kamis, 13 Oktober 2022

 

Ilustrasi by net.

Cerpen Devi Artikasari 


Aku hampir menyerah atas dasar cinta, tapi apa? yang kudapat hanyalah kekecewaan. 


Ya kekecewaan selalu dapat kita rasakan tak kenal waktu dan tak pernah tau dari siapa kekecewaan itu kita dapat rasakan, bisa jadi seorang teman terdekat bahkan seseorang yang kita kemas dalam rasa sayang. 


Yah mungkin Aku salah dalam bercinta, apa itu makna cinta, yang ku tau cinta hanyalah dua insan yang saling suka. Tapi ternyata cinta itu tidak bisa diungkapkan oleh kata Cinta itu sendiri, cinta akan datang dengan sendirinya.  


Suatu hari aku menyerah tak mau kenal lagi dengan rasa cinta itu, lambat laun aku dipertemukan dengan organisasi yang luar biasa dimana aku bisa mencari tau tentang algoritma cinta, siapa yang berhak mendapatkan cinta dan bagaimana aku menyikapi rasa cinta itu.   


Semakin hari semakin bersemangat pula mencari tau tentang cinta. Ya ternyata cinta itu asik jika kita lebih cinta kepada sang pemberi cinta daripada yang diberi cinta itu. 


Sibuk dan sibuk itulah awal aku melupakan suatu kekecewaan yang besar yang kudapatkan dari seseorang yang kusebut teman sayang.  

Mabasa di mana Aku mulai menulis tentang keseharianku, dan di situlah aku hobi menulis kisah-kisah yang terjadi pada hidupku. 


MPK ya di mana organisasi itu yang bisa menjadikanku disiplin, awalnya aku ragu seakan-akan ingin menyerah karena tak ada teman. Tetapi saat itu aku merasa nyaman karena menemukan seorang teman walaupun dia lawan jenis tetapi ia asik. 


Ya asik kalian pasti tahu orang asik itu gimana yang pasti seru dong. Dan dari situlah aku semangat mengembangkan diri.   


Tetapi aku merasa kurang sibuk dengan hanya berorganisasi tentang kepemimpinan atau leadership. Aku mencoba mengikuti ekskul paling minat yaitu Rohis. 


Ya Rohis sama halnya dengan aku ikut berorganisasi FORNUSA, Rohis An-nafi di situlah Aku menemukan teman sejati. 


Rohis, di mana semuanya menjadi asik bukan hanya tentang akhlak yang kita bahas tapi tentang bagaimana kita menjadi seseorang yang lebih baik serta sharing tentang problematika zaman sekarang. 


Rohis bukan organisasi kuno sekarang, tapi Rohis menjadi organisasi yang luar biasa bagi saya, berkembang, kreatif, dan inovatif.  


Waktu terus berlalu, semakin hari semakin kita mengenal satu sama lain. Ka Fathan, ia seorang Ketua Rohis di mana ia seorang penghafal Alquran sekaligus hadist.


Tak hanya itu juga ia sering bahas tentang perbucinan/pra nikah, asik sekali kan orangnya. 


Tak hanya Ka Fathan tetapi ada juga kakak-kakak lainnya seperti Ka Tb. Ya dulu aku hanya akrab dengan ikhwannya dan sekarang aku mengenal kakak-kakak lainnya. 


Bukan hanya kakak kelas tapi teman seangkatan mulai aku dekatkan agar menjaga ukhuwah. 


Ya aku mengenal Alwi karena dia satu organisasi denganku. Alwi satu organisasi MPK denganku dan dia adalah orang yang aku ceritakan asik. 


Pajar, ya dia mempunyai sikap dingin tapi aku kagum dengan pemikiran dia yang selalu sama dengan apa yang ingin aku katakan. 


Dea, dia adalah salah satu yang tahu bagaimana perjuanganku dari aku terpuruk. Dan satu lagi Aneu, dia adalah teman 

SD-ku. Bukan hanya mereka masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berperan dalam hidupku. Tapi yang kuceritakan mereka adalah tokoh pemeran utama yang aku kagumki.   


Persahabatan kita berlima yang disebut dengan PADEDEALAN adalah awal dimana aku merasa persahabatan sekaligus pertemanan yang sesungguhnya. 


Canda tawa kita lepas bersama, waktu ke waktu kebersamaan itu membuat aku menjadi nyaman. 

Nyaman aku nyaman dengan seseorang yang begitu aku kagumi. Awalnya aku hanya biasa saja dengan nya lambat tetapi lambat laun rasanya nyaman itu semakin muncul. 


Aku hanya bisa terdiam dan tersenyum walaupun banyak masalah, bingung tentang cinta. Tapi apalah daya aku hanya bisa tersenyum kepada mereka dan berkeluh kesah pada Sang Maha Pencipta. 


Sepertiga malam adalah tempat dimana hati ini menjadi tentram semua yang aku ingin katakan kepada seseorang di situlah aku katakan kepada sang pencipta. 


Ya awalnya aku hanya mengaguminya siapa sangka jika kebersamaan ini selalu ada kenyamanan itu semakin tiada justru semakin kita selalu bersama aku rasa benih" cinta itu datang secara tiba-tiba. 


Aku mengatakan pada diriku sendiri lantas sudah pantas kah aku untuknya? Sedangkan kamu harus menanggung akibatnya, ya aku faham tentang cinta dan algoritma cinta. 


Di situlah Aku mengambil keputusan untuk mencintainya dalam diam.  


Aku menceritakan sosok dirinya kepada seseorang yang kupercayai dan sampai saat ini aku masih mencintainya, tetapi apalah daya aku, yang sudah merasakan kekecewaan, yang baru saja menyembuhkan luka terdalam ini. 

Bisakah aku menggapai bintang? Akan kuteruskan cerita ini hingga semua terjawab kan karena waktu dan cinta itu akan selalu bersama. 


Waktu terus berlalu begitu pula dengan cinta tetap berlalu dan bisakah cinta itu selalu tumbuh sedangkan aku dan dia saja masih samasama meraih impian dan cita-cita.   


Saat itu kita ada praktek rampak bedug di mana masing-masing kelas menampilkannya di aula. Cantik dan ganteng itulah rupa-rupa mereka dengan make up, aku yang tak beda dengan pakaian dan makeup pun segera bergegas untuk mengganti baju sekolah dan menghapus makeup setelah pertunjukan selesai. 


Foto-foto bersuka riang namun tidak dengan hati dan diriku, orang yang kusukai kini memilih orang lain dibandingkan Aku. 


Lagi dan lagi aku terjebak dalam friend zone, inilah kisah cintaku yang hanya bisa mencintai dia dengan diam. (*)


Siswi SMAN 2 Pandeglang, Zetizen Jurnalistik 2022.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar