Terbaru

Berbagi Itu Indah

Kamis, 12 Agustus 2021

 

I
Ilustrasi dari drama Korea.

Cerpen Mochamad Alif Akbar

Kukuruyuk, suara ayam pagi hari terdengar dari pekarangan rumah. Pagi ini Intan harus bangun membantu ibunya berdagang di pasar. Setiap hari, Intan melakukan pekerjaan yang sama. Menjadi anak gadis yang baik dan juga cantik.

"Intan, ayo bawa bakul itu," titah Ibu Intan

"Baik Ibu."

Sepagi ini Intan sudah berkemas, berada di pasar untuk merapihkan dagangan ibunya. Intan tidak merasa terpaksa, karena seperti biasa Intan melakukan ini dengan sepenuh hati. 

Sedang asik merapihkan dan melayani pelanggan, Intan menatap lekat ke arah ibu yang sedang berdiri di tepi jalan. Ibu itu terlihat lelah dan kelaparan. Kemudian, Intan mengemas beberapa dagangannya untuk diberikan pada ibu tersebut.

"Loh, Tan mau kemana?" tanya sahabatnya yang juga seorang penjual di sana.

"Mau memberikan ini kepada Ibu itu," sambil menunjuk plastik berisikan nasi yang Intan bawa.

"Loh dagangan kamu saja belum banyak yang beli dan habis. Malah kamu bagikan, gimana sih?"

"Din, rezeki sudah Tuhan atur Kan? Daganganku memang belum habis, setidaknya aku masih bisa berbagi atas kelebihan yang aku miliki, karena sebagian ini yang aku miliki juga ada milik orang lain. Terus berbuat baik, karena satu kebaikan akan menuai kebaikan juga," jJawab Intan sambil tersenyum renyah kepada Dinda.

"Kamu memang baik seperti namamu Intan. Berkilau dan bercahaya dengan kebaikan."

Intan, kemudian menyeberang, menghampiri Ibu tersebut dan memberikan plastik berisikan makanan yang sudah Intan siapkan sebelumnya.

"Bu, ini ada sedikit dari saya. Mungkin memang tidak banyak, semoga bisa bermanfaat dan juga menjadi pengganjal perut Ibu yang sedang lapar," tegur Intan lembut.

"Wah, terima kasih Nak. Semoga Tuhan membalas Kebaikan kamu." 

"Aamiin". 

Ibu di penghujung jalan tersebut kemudian menepi dan membuka bungkusan yang berisi makanan. Kemudian ia makan dengan lahap, Intan kembali menuju tempat ia berdagang. 

"Intan, ayo kemas semuanya," suara Ibu Intan terdengar gembira.

"Loh, Bu. Kenapa? Dagangan kita kan masih ada?" Intan kebingungan .

"Dagangan kita habis Nak, Pak Broto ngeborong semua. Katanya buat syukuran anaknya."

Intan dan ibunya pun mengemas dagangannya, bersiap untuk pulang. Pagi itu menjadi hal yang menyenangkan. Intan sangat bersyukur, ia tidak terlalu lama menunggu untuk habis dagangannya. 

Setiap Kebaikan yang kita tanam, akan memberikan kebaikan di kemudian hari. Teruslah berbuat baik, karena berbuat baik itu Indah. (*)


Mochamad Alif Akbar Mulya, mahasiswa Institut Stiami. Duta Pendidikan Banten, Tinggal di Tangerang. Hubungi Mochamad Alif Akbar di akun Instagram @mochamadalifakbar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar