Terbaru

RINTIK PILU

Senin, 02 Agustus 2021

 

Ilustrasi dari drama Korea Pinocchio

Puisi Asyifa HK


Matahari jingga perlahan lelap bersama mimpi

Dersik malam menggetarkan hati

Kalbuku mengerang dalam naungan purnama 

Ingin kugenggam dan pulang bersama 


Bersama kasih dalam hati

Bersama wangi tubuhmu yang memabukkan

Dengan sikap lembutmu hati mampu ditaklukkan 

Denganmu ingin semua kupaksakan 


Serayu malam menyapa kulit eksotis nan rapuh

Rinai air mata kian turun tanpa gemuruh

Retisalya bersama pilu telah banyak ditempuh

Jiwa bahagia tak sedang utuh


Jutaan rinai telah menyapa wajah berbalut nestapa

Setitik rintiknya membawa filosofi realita 

Hujan menemani derai air mata

Aku, hujan dan derasnya tangisan  menyatu dalam melankolia


Naas menimpa jiwa lemahku dalam kekalutan

Dalam pekikkan kemarahan langit malam

Jiwaku tersungkur bersama jatuhnya jutaan rintik pilu hujan

Mati rasa  dan tubuh kuistirahatkan dalam heningnya malam


Secangkir teh hangat dan selimut tak cukup menutupi rasa sedih

Tak ada obat untuk lukaku yang terlanjur perih

Pelik menyelimuti jiwaku yang kian mendidih

Pergimu menyisakan kenangan pedih


Asyifa HK, penggila sastra dan kecintaanya pada buku. Fiksi sampai nonfiksi. Seorang pluviophile ini bisa dihubungi di Instagram @asyfhln_ dan kunjungi blog https://asyifakay.blogspot.com/?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar