Terbaru

Mahasiswa KKM Tematik 36 Sosialisasi Kekerasan Pada Anak di Desa Ujung Tebu, Ciomas

Minggu, 23 Januari 2022

 

Mahasiswa dan peserta Sosialisasi Kekerasan Anak KKM kelompok 36 Untirta di Ujung Tebu, Ciomas.  


Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kelompok 36 melakukan Sosialisasi Kekerasan Anak dengan tema “Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, Jadi Tanggung Jawab Kita Bersama”. 


Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pemuda Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten pada Sabtu, (22/01/2022) ini dihadiri 99 warga Desa Ujung Tebu. Terdiri dari 49 orang tua dan 50 anak kecil dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker.


Sosialisasi Kekerasan Anak ditujukan kepada pada orang tua, agar mengetahui bagaimana mengasuh anak dengan pola yang baik, bisa menghargai perasaan dan emosi anak. Sehingga anak-anak bisa tumbuh dengan baik dari segi fisik maupun psikis. 


Menurut Uut, selaku Ketua Dewan Pakar LPA Provinsi Banten sekaligus pemateri pada acara tersebut, "Anak adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan, sehingga kita sebagai orang tua perlu menjaga, merawat, dan mendidiknya dengan baik. Entah dari segi fisik maupun psikis anak kita. Saya pun merasakan bagaimana rasanya jadi orang tua. Seperti ketika ingin marah saya berusaha menahan amarah saya, agar anak saya tidak merasakan tekanan emosi yang disebabkan oleh saya".


Dengan Sosialisasi Kekerasan Anak di Desa Ujung Tebu yang diadakan mahasiswa KKM Tematik Kelompok 36 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, masyarakat sekitar diharapkan teredukasi perihal cara mendidik anak dengan baik, perlunya membangun komunikasi dengan anak, pentingnya seks edukasi sejak dini, dan menanamkan kebiasaan-kebiasan kecil yang positif. 


"Hal ini diperlukan agar anak-anak terbiasa dengan hal-hal kecil yang positif dan bisa tumbuh serta berkembang dengan baik sesuai usianya," ujar Uut sebelum menutup kegiatan Sosialisasi Kekerasan Anak.


Simpulan yang didapat dari kegiatan Sosialisasi Kekerasan Anak, yaitu semua anak memiliki potensi, karakter, dan kepribadian yang berbeda-beda. Sebagai orang tua dan orang dewasa, perlu bisa memahami dunia anak-anak, mengedukasi tentang berbagai hal, dan bertanggung jawab atas mereka. 


Anak-anak adalah peniru ulung. Entah perbuatan buruk ataupun baik bisa menjadi sebuah contoh yang bisa ditiru oleh anak-anak. Maka dari itu, peran orang tua maupun orang dewasa perlu menjadi role model yang baik agar anak-anak hanya meniru kebiasaan dan kelakuan yang baik dari orang dewasa.  (rera-zetizen banten) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar